Ketiga, cari waktu yang tepat untuk berbicara, sadari masing-masing jika situasi dan kondisi tersebut tidak sehat bahkan saling melukai.
Keempat, jika sudah bicara tapi tidak menemukan titik terangnya dan kondisinya semakin parah, jangan ragu mencari bantuan pada professional, bisa kepada konselor pernikahan, psikolog, pemuka agama atau bisa juga orang yang kita percaya dapat memberi support.
Kelima, jika semua telah dilakukan tapi masih tetap toxic, berarti jalan terakhir yang bisa dilakukan adalah menjauh sementara waktu sebagai ajang intropeksi dan refleksi dirinya masing-masing atau pisah sekalian. Perceraian menjadi pilihan terakhir jika memang terpaksa tidak menemukan jalan keluarnya.
Sebesar dan serumit apapun permasalahannya, pasti selalu ada cara untuk mengatasinya. Tidak ada pernikahan yang sempurna, tapi ketika kita dapat mengendalikan bahkan menurunkan ego masing-masing, pasti kita akan mendapatkan kebahagiaan.Â
Sejatinya hubungan bukan untuk saling menyakiti namun untuk saling membahagiakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H