Mohon tunggu...
Bumi Dinasty Alexander
Bumi Dinasty Alexander Mohon Tunggu... -

Pray, Plan and Play the best. Innovate nothing to be something, develop nobody to be somebody! Live by miracle, favor and grace of Jesus Christ. I am mission driven, not money driven. A nobody trying to tell everybody about somebody. Living to know Jesus Christ, dying to make Him known. ε(•̃⌣•̃)з‎

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Marah

2 Maret 2012   17:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 17877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berusaha diam saat marah. Kenapa? Pada umumnya, orang yang marah lidahnya sangat tajam untuk melukai perasaan orang lain. Anda mungkin pernah mengalami atau mendengar, seseorang yang marah bisa mengungkit-ungkit sesuatu yang sudah lama. Bahkan kesalahan-kesalahan yang sudah dilupakan sekalipun bisa dibahas kembali. Seperti ada pepatah yang mengungkapkan, "Ketika Anda mengatakan sesuatu dalam amarah. Kata-kata Anda meninggalkan bekas seperti lubang di hati orang lain".

Pak Mario Teguh mengungkapkan, ' Bersabar adalah tetap merasa marah, tapi tidak menggunakannya untuk merendahkan diriku dan merusak hubungan baik dengan orang lain."

Akhir dari tulisan ini, mari kita bersama-sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Penyabar untuk mengendalikan rasa marah yang negatif dalam diri kita.

"Tuhan, sesungguhnya hamba-Mu ini sangat lemah. Gampang tersinggung dan gampang marah akan sesuatu yang terkadang mampu merugikan diriku sendiri. Oleh karena itu, anggunkan pribadiku dengan kesabaran. Ampuni semua kesalahan-kesalahan yang pernah aku perbuat karena belum mampu mengendalikan rasa marah yang ada. Hanya dalam nama-Mu aku memohon. Amin"

Salam Inspirasi!

@BumiDinasty Silahkan follow account Twitter saya @BumiDinasty untuk bisa saling berinteraksi.

13307077651511868130
13307077651511868130

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun