Namun tuhan berkata lain. pria yang menyandraku menjadi musuh pertama kami yang akhirnya tewas. lelaki itu hanya ceroboh beberapa detik saja, menjauhkan pisau dari leherku dan mengacungkannya pada polisi. Pada saat itu juga, dua peluru mengenainya dan disusul beberapa peluru lain.
Setelah sekian lama nyawa kami terancam, akhirnya kami bisa bebas.
"Nona Aery baik-baik saja? kami adalah suruhan Pak Alex bersama polisi. Maaf, kami sedikit terlambat."
Hampir saja nyawa kami melayang. Syukurlah.
"Tolong kami."
***
Pada akhirnya, kami harus menginap di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intens. Luka-luka yang ada di tubuh diobati dengan baik. Meski rasa sakit tidak langsung bisa hilang. Namun kami sudah bisa bernapas dengan lega tanpa takut seperti sebelumnya.
"Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku diculik Sil?"
"Aery bodoh!"
"Aku tidak bodoh, mereka yang bodoh menculikku!"
"Kamu bodoh. Datang ke acara wisuda tetapi kadomu tertinggal di tempat kos."