Bag!
"Mampus!"
Tubuhku rubuh seketika, tidak kuat menahan pusing dan perih, dan ngilu yang terjadi mendadak. Bahkan aku tidak kuat untuk memalingkan wajah melihat sisi mobil yang terhantam kepalaku. Berwarna merah karena darah dari kepala yang bocor atau tidak. Bahkan tanganku tak mampu bergerak melindungi kepalaku dari orang-orang biadab ini lagi.
Hanya mampu mengerang kesakitan. Jantungku berdegub dengan kencang dan merasakan sakit kepala ta tertahankan.
Dan kepalan tangan, dan hantaman kaki, silih berganti menyiksaku setelahnya. Tak mampu mengerang kesakitan lagi. Tak mampu berteriak meminta tolong. Bahkan tak mampu untuk sekadar menangis.
Sakit. Pusing. Tak berkutik.
Seolah tubuhku terasa melayang ke suatu tempat.
Di tengah-tengan antara sadar dan ketidaksadaran. Aku bertanya pada diriku: "beginikah rasanya mati?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H