[Jangan sebarin kabar kalo Lizz hamil ke siapapun. Karena jika lo sampe ngelakuin hal itu. Masa depan lo dan Lizz bakal gue hancurin sampe jadi abu! Lo hanya perlu DIEM seperti biasanya!]
Di era internet yang menjamur di mana-mana, sebuah pesan aneh terkirim ke nomor ponselku. Benar-benar pesan SMS biasa.
"Apa ini maksudnya? Pesan siapa ini?"
Jantungku sesak dan kulitku merinding setelah menerima pesan dari seseorang yang sama sekali tidak kukenal. Apalagi pesan ini kuterima di saat Lizz tidak bisa kuhubungi sejak tadi pagi. Dua kejanggalan yang terjadi dalam satu waktu.
Reza pacarku juga tidak bisa dihubungi. Sudah berkali-kali aku menelepon namun sia-sia tidak diangkat. Pesan yang kukirim juga belum ia baca.
"Sama sekali tidak ada yang bisa kamu lakukan?" tanya Aurel kepadaku. "Mukamu terlihat pucat Sya."
"Aku tidak bisa tenang jika diancam seperti ini. Apalagi Lizz juga tidak memberi kabar."
Karena Reza dan Lizz tak bisa kuhubungi. Akhirnya aku menemui Aurel bila-bila dia bisa menolong kami dari masalah. Terlebih sejak kali bertemu dengan Aurel. Aku merasa perbincangan kami satu frekuensi dan menjadikan percakapan terasa lebih menarik dan mengalir. Apalagi tidak banyak orang lain yang dekat denganku.
"Sangat disayangkan, hubungan Lizz dengan pacarnya tidak baik."
"Lizz tidak pernah cerita jika punya pacar!"