Mohon tunggu...
Ahmad RojiBukoting
Ahmad RojiBukoting Mohon Tunggu... Penulis - Life Is Story

Belajar dari tekanan karena dari tekanan kita bisa belajar bagaimana posisi diri kita untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup Terarah Bukan Terserah

1 April 2023   17:39 Diperbarui: 3 April 2023   00:46 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lalu kemudian, mas tersebut langsung pergi berjalan “Dengan suanana hati penuh harapan,” ke salah satu rumah untuk ditawarkan penjualan wallpaper kita.

Assalamualaikum. Permisi Ibu, saya datang kesini bukan apa-apa tetapi hanya jualanan produk saya yaitu pengecetan wallpaper tembok! Ujar mas. “Oh. Iya, Mari sini masuk mas.” Ujar ibunya.

Kemudian mas tersebut langsung melakukan berbagai strategi pemasaran yang begitu tersentuh dan memiliki indikasi dengan kalimat “Barang alat ini tidak ada dijual di daerah sini dan untuk jenis pengecetannya menggunakan cet yang khusus,” Ujar mas.

Setelah itu, ia langsung mencontohkan satu meter di tembok yang polos (warna putih). Apa yang terjadi? “hasil terlihat begitu estetik dengan berbagai ukiran yang sangat menggoda.” Serasa magnet yang begitu kuat menarik besi…

Wah! “Aku sangat menyukainya hasil cetakan dari alat ini, sehingga yang tadinya polos berubah menjadi tembok yang memiliki nilai arti dalam hidup.”

Apakah ibu menyukainya? Jadi disini saya ada diskon untuk tiga meternya tidak dibayar alias “gratis”, ujar mas kepada ibunya.

Kata ibu. “Baiklah daripada pada hanya satu meter saja yang terlihat begitu estetik, langsung dicet saja semuanya mas” ujar ibunya kepada mas.

Alhamdulilah, “Terima kasih ya Allah. engkau telah menunjukan jalan rejeki melalui orang ini,” ujar mas sambil penuh syukur. Setelah itu saya dipanggil, Ayoo!. Oji bantu sini, karena ini adalah usaha bisnis kita berdua..

Saya langsung berjalan, dengan cepat penuh gembira mendengarkan pernyataan itu.. “Saya bantu sampai dengan selesai terlihat hasil semuanya begitu indah dan estetik.” Lalu kata ibu. “jangan lupa ya mas, datang kesini lagi soalnya ada saudaraku mau ingin masang wallpaper seperti ini juga.” Baik ibuuu.. Insyallah umur panjang ya ibu! ujar mas.

Perjalanan kita berdua terus berlanjut, tidak sampai disini melainkan mencari lagi sampai tiba waktunya matahari mulai tidur mengigatkan kita semua bahwa “aktivitas dan rejeki hari ini sudah ada ukurannya.”

Aktvitas ini sudah menjadi arah tujuan dan kebiasaan saya ketika terdapat waktu luang “libur sekolahku.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun