"Abot tak trimo ikhlas legawa
Sing tak arep kowe ra disio-sio
Ben cukup meng aku korban janji manismu
Udan bledek kang dadi saksiku"
Masih pada lagu yang sama, pesan lain yang saya terima bahwa keegoisan adalah hal menetap pada jiwa manusia. Sifat yang mendasari kesewang-wenangan terhadap perasaan orang lain.
"Tanpo welas koe lungo biyen kae
Ra ono mesakne aku sitik wae
Ngaboti tresno anyarmu lalu kau tinggalkan aku
Tersakiti sendiri di malan itu"
Lebih lanjut, lagu-lagu Guyon Waton yang lain juga adalah media tempat bertemu masa lalu dan media pelepas rindu paling tepat. Misalnya saja seperti lagu Ninggal Cerita yang berlatar di Purwokerto ataupun Lungaku yang berlatar di Pantai Ngrumput.
Selain itu, lagu-lagunya pun mengajarkan pada banyak kalangan untuk selalu tegar dalam menghadapi perpisahan dengan orang yang paling kita kasihi. Karena pada dasarnya, seperti apa yang diungkapkan oleh Sudjiwo Tedjo bahwa "Sekuat apapun kau menjaga, yang pergi akan tetap pergi. Sekuat apapun kau menolak, yang datang akan tetap datang".