Rasulullah shalalahu alaihi wa sallam bersabda,
آتِيبَابَالْجَنَّةِيَوْمَالْقِيَامَةِفَأَسْتَفْتِحُفَيَقُولُالْخَازِنُ: مَنْأَنْتَ؟فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَأُمِرْتُ،لاَأَفْتَحُلِأَحَدٍقَبْلَكَ
Aku mendatangi pintu jannah di hari kiamat dan meminta pintu dibuka. Penjaga jannah berkata, "Siapa engkau?" Jawabku, "Aku Muhammad." Ia berkata, "Untukmu aku diperintah untuk tidak membukakan bagi seorang pun sebelummu ( HR. Muslim no. 196 dari Anas bin Malik)
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
بَيْنَاأَنَانَائِمٌرَأَيْتُنِيفِيالْجَنَّةِ،فَإِذَاامْرَأَةٌتَتَوَضَّأُإِلَىجَانِبِقَصْرٍ،فَقُلْتُ: لِمَنْهَذَاالْقَصْرُ؟قَالُوا: لِعُمَرَ. فَذَكَرْتُغِيْرَتَهُ،فَوَلَّيْتُمُدْبِرًا). فَبَكَىعُمَرُوَقَالَ: أَعَلَيْكَأَغَارُ،يَارَسُولَاللهِ؟
"Saat aku tidur, aku melihat diriku di dalam jannah. Aku melihat seorang wanita berwudhu di samping sebuah istana." Aku pun bertanya, "Milik siapakah istana ini?" Mereka menjawab, "Milik Umar." Segera aku teringat kecemburuan Umar dan aku pun meninggalkan istana itu. Umar menangis dan berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin aku cemburu kepadamu? (HR. al-Bukhari, Kitab "Fadhail ash-Shahabah", bab "Manaqib Umar bin al-Khaththab z" dari Abu Hurairah radhiyalahu anhu )."
Jika dilihat komentar di atas, terlihat bahwa potongan kalimat dari Quraish Shihab memang disandingkan dengan penjelasan yang benar, tapi tidak tepat sasaran - nggak nyambung.
Yang lebih mengherankan lagi, kemudian banyak komentar-komentar setelahnya yang langsung dengan nada penuh ketidaksukaan, memperperih suasana, seperti misalnya:
- "Hasil revolusi mental"
- "Quraish Shihab itu kan Syiah, di Syiah nabi mereka bukan nabi Muhammad, tapi Ali bin Abu Thalib. So, pastinya mereka tidak memakai hadist."
- "Sy blom pernah mendengar Quraisy Syihab mengkaji/menafsirkan Al Hadist, karena Syiah memang menafikan hadits"