Mohon tunggu...
Budi Trikorayanto
Budi Trikorayanto Mohon Tunggu... konsultan pendidikan informal -

bergabung dengan Komunitas Sekolahrumah SEKOLAH PELANGI, Pamulang. Ketua Asosiasi SekolahRumah dan Pendidikan Alternatif (AsahPena) Kota Tangerang Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Rumah: Belajar PKn Atau Membuat Kue Pastel?

18 Oktober 2010   11:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Satuan Pendidikan, Komunitas atau bahkan tiap keluarga, dapat menyusun kurikulumnya sendiri, yang paling sesuai dengan anaknya (perhatian: tidak dinyatakan sesuai dengan keadaan si orangtua, kalau orangtua mengajar, tentu dia harus belajar; bukan belajar PKn sebatas pengetahuan yang ada di mami papi saja).

Dalam standar nasional pendidikan, tujuan dan standar kompetensi apa yang diminta oleh negara untuk dicapai setiap anak bangsa ini?

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Peserta untuk tingkat SD/Paket A adalah peserta didik mampu:


  1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
  2. Memahami dan menerapkan hidup rukun di lingkungannya
  3. Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan di lingkungan sekitar
  4. Memahami hidup tertib dan gotong royong
  5. Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
  6. Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai pancasila
  7. Memahami sistem pemerintahan, baik pada tingkat daerah maupun pusat
  8. Memahami makna keutuhan negara kesatuan Republik iIndonesia, dengan kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, dan menghargai keputusan bersama
  9. Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa
  10. Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan politik luar negeri


Untuk mencapai standar kompetensi tersebut di atas, silakan buat buku, susun metode pembelajaran, dan berbagai aktivitas yang asik-asik dan menyentuh; tidak terikat pada suatu buku tertentu, tidak terikat pada tempat atau person pengajar... silakan para pesekolahrumah menjabarkannya. Jadi tidak usah beralasan bukunya tebal, atau kalimatnya membosankan, atau pertanyaan sulit dimengerti.

Sambil goreng kue pastel juga bisa diajarkan PKn. "Hidup rukun dalam perbedaan" adalah seperti kue pastel yang enak; perlu ada isi, kulit, minyak goreng, kompor dengan panas cukup, wajan yang bersih, dll. bla bla bla... jadilah pastel. Masing-masing komponen berbeda tapi menghasilkan sesuatu yang enak dan rukun tanpa protes ketika dikunyah serta mengenyangkan si anak.

BAGAIMANA DENGAN KEWIRAUSAHAAN

Hakekat kewirausahaan bukan hanya untuk menjadi kaya dan menciptakan lapangan kerja; tapi memunculkan nilai tambah yang secara akumulatif memakmurkan bangsa ini. Tentu ini sangat penting, sehingga menjadi trend sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi membuka jurusan sesuai dengan kejelian menangkap kebutuhan pasar tenaga kerja. Bahkan sekolah dan perguruan tinggi itu sendiri juga sudah menjadi bagian dari wirausaha.

Semangat berwirausaha dalam konteks mencari untung dan buka lapangan kerja bahkan telah merasuki sistem pemerintahan dan perwakilan rakyat. Partai menjamur dengan semangat wirausaha, pilkada dan pemilu adalah ajang investasi, membuka lapangan kerja. Investasi sampai menjadi pemimpin daerah atau wakil rakyat, kelak akan dituai berlipat ganda; tidak peduli kekayaan yang didapat untuk partai atau perorangan, dengan cara menindas dan menyengsarakan bangsanya (ini sih kurang belajar PKn).

Banyak konglomerat Indonesia tidak memiliki pendidikan formal yang memadai, tidak punya ijasah pengakuan negara (kecuali yang didapat setelah kaya, bahkan sampai gelar Doktor yang tidak jelas riwayatnya dari mana). Pertanyaan: apakah mereka tidak menganggap pendidikan penting? Apakah mereka tidak menyekolahkan anaknya sampai tinggi tinggi banget? Yang mana tentu berarti mempelajari PKn.

Anak Sekolah Rumah mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Program Paket ABC

PILIHAN MASING-MASING KELUARGA PESEKOLAHRUMAH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun