Mohon tunggu...
Budi Sutrisno
Budi Sutrisno Mohon Tunggu... Guru - Guru, Best Writer 2023, pemenang berbagai lomba menulis

Saya seorang guru di Jakarta. Memiliki hobi membaca dan menulis. Beberapa tulisan saya berupa puisi, cerpen, dan artikel telah memenangi sejumlah lomba menulis tingkat nasional.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pasar Tuyul

2 Agustus 2024   05:13 Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:46 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semoga demikian," sahut Lastri sambil menyerahkan segepok uang ke tangan Nirwan. "Ini untuk belanja kebutuhan sehari-harimu."

"Terima kasih."

Lalu mereka berdua  masuk ke dalam rumah. Terdengar suara bahak tawa mereka. Entah apa yang membuat mereka kegirangan.

                                      ***

Hari berganti hari. Setiap kali Pak Prawiro menghitung persediaan uangnya, jumlahnya selalu berkurang. Dia begitu jengkel dan tampak uring-uringan.

"Sabar, Mas; kita akan panggil dukun sakti untuk menangkal dan mengusir tuyul jahanam itu," hibur Bu Lastri.

Pak Prawiro mengangguk, tanda setuju.

Mbah Dukun Timan datang, menasihati agar di sekeliling rumah ditaburi kembang telon dan setiap malam Jumat Pak Prawiro perlu membakar kemenyan. Menurutnya, tuyul itu bisa ditangkal dengan mantranya yang dibantu dengan taburan kembang telon dan bakaran kemenyan setiap malam Jumat.

Setelah dilakukan ritual oleh Mbah Dukun, uang Pak Prawiro tidak berkurang lagi. Ia merasa puas terhadap nasihat istri tercintanya.

Akan tetapi, bersamaan dengan itu, timbul desas-desus baru. Tersiar kabar bahwa seorang konglomerat tambang timah berinisial DD, telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Yang bersangkutan dinyatakan sebagai tersangka kasus megakorupsi. Bahkan berita di televisi mengatakan, bahwa DD memiliki anak buah yang ditengarai tinggal di sebuah desa.. Kini, polisi tengah memburu jejak anak buah tersebut.

Berita penangkapan DD sampai ke telinga Pak Prawiro. Hatinya sungguh terguncang. DD adalah inisial Deni Dermawan, orang yang namanya sering disebutnya sebagai Pak Bos. Apakah aku harus melarikan diri, jadi buronan? Resah dan gelisah meliputi hatinya.

Belum sempat dirinya memikirkan langkah selanjutnya, sejumlah polisi tampak melakukan penggerebekan. Pak Prawiro ditangkap tanpa perlawanan, tanpa sempat berpamitan kepada istri tercinta, karena ia sedang tak berada di rumah. Tampaknya Pak Prawiro harus membayar mahal atas perbuatannya sendiri.                                                

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun