"Wah! Tadi Ayah lupa bilang ya? Rumah Ayah yang di Kemang itu gede banget dan di halaman belakangnya Ayah bikin kolam renang."
"Hah? Kita punya kolam renang sendiri?" tanya Si Bocah surprise banget.
"Betul! Dan kolam renangnya bukan buat Ayah tapi khusus buat Leon," jawab saya dengan suara meyakinkan.
"Buat Leon? Horeee....!" Anak saya seneng banget. Dia berdiri lalu lompat ke atas sofa dan berjingkrak-jingkrak saking girangnya.
Saya pun menarik napas panjang karena lega. Akhirnya saya berhasil juga menaklukkan anak tersebut. Dengan senyum penuh kemenangan, saya langsung berkalkulasi, kira-kira berapa harga rumah dengan kolam renang di Kemang, ya? Mahal banget pastinya. Tapi ntar aja deh mikirinnya, yang penting anak bangor ini udah bisa dikuasai.
Leon terus berjoget sambil berteriak, "Leon punya kolam renang! Yeay! Leon punya kolam renang sendiri!!!"
"Jadi Leon ikut sama Ayah, kan?" kata saya sambil memeluk bocah badung tersebut dengan keharuan yang teramat sangat.
"Sama Bunda dong!" Di luar dugaan jawaban Leon masih saja gak berubah.
"Heh! Kamu gimana sih? Udah girang jingkrak-jingkrak kok masih milih tinggal sama Bunda? Ayah jadi bingung, tauk!"
Anak saya kaget mendengar saya bersuara keras, "Kok Ayah marah?"
Melihat dia ketakutan, saya memeluknya lagi, "Nggak, Ayah nggak marah, Maaf ya."