"Okay! Siapa yang mau mulai duluan?" tanya Arthur lagi.
"Gue! Gueee...!!!" Tiba-tiba Toni berkata dan menghampiri Arthur.
"Okay, Ton. Gue buka serbetnya sedikit, lo deketin idung lo ke arah bibir baskom lalu hirup sekuat-kuatnya. Siap?"
"Siap!!!"
Dengan perlahan Arthur membuka serbet sedikit dan dengan buas Toni langsung mendekatkan mukanya ke arah baskom dan menghirup sekuat-kuatnya. Selesai mengendus, dia kembali ke tempatnya semula.
"OK, siapa lagi?"
"Guee!! Gueeee...!!" Sekarang Berti yang maju. Sebagai korban godaan setan, keduanya tentu saja yang paling bernapsu untuk memperoleh perlindungan. Dengan tak kalah ganas dia menyedot ke arah baskom sekuat hidungnya mampu.
"Okay, siapa lagi?"
Awalnya teman-teman yang lain ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi mengingat betapa mengerikannya apa yang telah menimpa Toni dan Berti, akhirnya semua orang satu persatu menghampiri Arthur dan menghirup ke arah baskom dengan hikmad.
Setelah hampir seluruh teman menikmati keharuman ramuan sakti dari baskom, Arthur bertanya pada saya, "Udah semua? Lo belom kan, Bud?"
"Bukan belom tapi emang gue gak mau," sahut saya tersenyum.