Saya tersenyum lebar penuh simpati ngedenger omongannya Robby. Karena Ibu saya juga selalu ngamuk tiap kali saya ngerokok, padahal saya ngerokok di rumah sendiri dan rumahnya gue beli sendiri. Nyokap yang numpang di rumah malah ngelarang gue ngerokok. Hehehehe... Sering orang bilang bahwa sampe setua apapun umur kita, buat bokap dan nyokap tetep aja kita adalah anak kecil. Itu sebabnya orangtua selalu marah ngeliat kita ngerokok atau minum.
"Kenapa ya mereka bisa begitu deket?" tanya saya memancing diskusi.
"Kuncinya ada di bapaknya, Bud," kata Taufan, yang kerja di kejaksaan, sok tau.
"Maksud lo gimana, Fan?" tanya seseorang.
"Bapaknya memperlakukan anaknya bukan cuma sebagai anak tapi juga sebagai teman. Itu yang membuat hubungan mereka jadi asyik," kata Taufan lagi.
Wah, betul juga, ya? Dulu saya selalu berpikir bahwa istilah 'teman' adalah tingkat terendah dalam sebuah hubungan. Artinya 'teman' ada di urutan paling bawah, di atas teman adalah teman dekat (close friend), di atasnya lagi adalah 'sahabat' (best friend), kemudian 'pacar' disusul dengan 'tunangan' dan yang menduduki posisi paling atas adalah hubungan 'suami isteri'. Menurut kalian betul gak degrees of comparison ini?
Namun setelah mendengar ucapan Taufan, saya jadi berpikir keras dan menganalisa ulang pemahaman saya. Iya, loh! Tiba-tiba apa yang saya pahami sebelumnya ternyata uadah gak pas lagi. Hubungan Ilham dan bapaknya udah memporakporandakan pemahaman itu.
Akhirnya saya berkesimpulan begini: Kata 'teman' memang kedengerannya terlalu umum (general) tapi pada prakteknya istilah 'teman' justru selalu hadir bahkan sangat mendominasi dalam setiap hubungan.
Misalnya hubungan suami -- isteri. Hubungan keduanya pastilah akan menjadi sangat asyik kalo udah seperti teman. Banyak isteri atau suami yang suka sungkan untuk mengeritik pasangannya, meskipun masalah yang mereka hadapi sudah sangat menganggu.
Karena keluhannya gak berani disampaikan, akibatnya mereka curhat sama temannya lalu berkeluh kesah "Laki gue cuek banget jadi orang, dia gak pernah peduli kalo setiap ML gue gak pernah orgasme."
Sebaliknya si suami juga curhat ke teman kantornya, "Bini gue kalo ML gak pernah mau blowjob nih. Padahal kan itu perbuatan yang sangat biasa dilakukan oleh suami isteri manapun di dunia ini."