Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membedah Puisi Karya Sapardi Djoko Damono

29 Agustus 2016   00:03 Diperbarui: 31 Agustus 2016   15:43 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oh ya? Misalnya siapa, Om Bud?”

“Banyak. Misalnya Rolling Stones, The Beatles, Bob Dylan dan lain-lain.”

Jadi kalo kalian ingin menulis puisi, jangan ragu-ragu untuk menggunakan simbol. Dengan adanya simbol, kita malah punya dua sudut pandang untuk menggunakan sebuah kata kerja. Kita bisa mempertukarkan kata kerja berdasarkan subyek asli dan subyek simbol.

Misalnya kalian bisa mengganti kata ‘Kalung' dengan kata ‘Puisi.’ Nah kalian bisa menulis kalimat:

"Kukalungkan sebuah puisi untukmu.” 

Jadi bagus kan? Lebih puitik dan lebih romantik. Selamat membedah puisi dan selamat membuat puisi yang bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun