Di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi, warisan para pakar tafsir ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kontekstualisasi dalam kajian keislaman. Tafsir Nusantara menunjukkan bahwa tradisi Islam dapat hidup berdampingan dengan budaya lokal tanpa kehilangan esensi keagamaannya.
Menyambut Tantangan Masa Depan
Kini, generasi baru peneliti tafsir di Indonesia dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana menghadirkan tafsir yang relevan di era digital. Pendekatan interdisipliner, pemanfaatan teknologi, dan penyebaran ilmu melalui platform digital adalah beberapa strategi yang dapat diambil untuk melanjutkan tradisi ini.
Dengan mengedepankan inovasi dan kolaborasi, tafsir Nusantara memiliki peluang besar untuk terus berkontribusi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. Karya-karya tokoh seperti T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Buya Hamka, dan Quraish Shihab menjadi bukti bahwa tafsir dapat menjadi jembatan antara teks suci dan realitas umat.
Bahan Bacaan:
[1] http://ejournal.stiqwalisongo.ac.id/index.php/albayan/article/view/101
[3] https://journals.ums.ac.id/suhuf/article/view/12643
[4] https://jurnalsuhuf.kemenag.go.id/suhuf/article/view/618
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI