Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Guru - Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Penulis 2 buku non fiksi remaja (Kun Al Fatih 2017 dan Falyaqul Khairan 2018) ⦁ Mubaligh (Alumni Ma'had Kutubussittah Babussalam Makassar 2016 dan Ma'had Albirr Unismuh Makassar 2021) ⦁ Guru (SMP SMA Wihdatul Ummah Takalar)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

8 Metode Periwayatan Hadis Beserta Contohnya

6 November 2022   21:10 Diperbarui: 6 November 2022   21:32 16826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tertentu untuk semua hadis yang sudah pernah didengarnya,

  • Atau orang yang tidak tertentu, untuk hadis tertentu atau hadis yang tidak tertentu.

  • Kalimat yang digunakan misalnya,

    حَدَّثَنا إِجَازَةً ٬ حَدَّثَنا إِذَنْ ٬ أَجَازَنِي

    Contoh periwayatan dengan ijzah,[5]

    Sumber : Dokumen pribadi
    Sumber : Dokumen pribadi

    Keempat, al-munawalah

    Maksudnya, seorang ahli hadis memberikan sebuah kitab kepada muridnya agar seorang murid meriwayatkan darinya. Al-Munawalah ada 2 jenis yakni al-munawalah bersama dengan ijazah dan al-munawalah yang tanpa ijazah

    Cara yang pertama: dilaksanakan dengan cara syaikh menyerahkan kepada orang yang mencari hadis, asli sesuai dengan yang didengarnya, dan berkata: 'Ini adalah hadis yang saya dengar', atau 'Ini adalah riwayatku dari fulan, maka riwayatkanlah hadis ini dariku.' Atau ucapaan: 'Saya mengijazahkan kepadamu riwayatnya  dariku'. Kemudian orang itu menetapkannya sebagai miliknya, entah nanti dia menghapusnya, menerimanya, atau menolaknya.

    Gambaran lain pelaksanaannya adalah seseorang mendatangi syaikh dengan membawa kitab atau bagian dari hadisnya, kemudian dihadapkan di depan syaikh, lalu syeikh merenungkannya kemudian mengembalikan kepada orang itu dan berkata kepadanya: 'saya telah mengetahui apa yang ada di dalamnya, dan itu adalah hadisku dari fulan atau riwayatku dari guru-guruku, maka riwayatkanlah dariku, saya mengijazahkan kepadamu riwayatnya dariku.' Metode yang seperti ini shahih dan dapat diterima.

    Yang kedua: menyerahkan tanpa disertai dengan ijazah. Gambaran pelaksanaannya seperti cara pertama, hanya saja ia mengatakan: 'Ini adalah dari hadisku atau dari yang saya dengar', tanpa mengucapkan 'riwayatkanlah dariku atau aku ijazahkan kepadamu riwayatnya' dan sebagainya. Dan menurut pendapat yang shahih tidak boleh meriwayatkan dengan munawalah yang seperti ini.

    Kalimat yang digunakan adalah

    ناوَلَنِي ٬ ناوَلَنَا ٬ أخْبَرَنا مُناولَةً

    Contoh periwayatan dengan al-munawalah :[6]

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun