Mohon tunggu...
budi hatees
budi hatees Mohon Tunggu... -

Budi Hutasuhut atau Budi Hatees, lahir 3 Juni 1972 di Sipirok.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Celana Panjang, Eh, Celana Potong

15 September 2012   01:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:27 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nanti saja, Bang, kita makan dulu. Biar saya saja yang membawanya ke pasar."

"Ya, sudah kalau begitu. Kita makan dulu," kata si suami.

Bungkusan berisi celana panjang itu ditaruh lagi di tempat awal. Mereka pun pergi ke dapur. Saat mereka ke dapur, si Ibu mertua yang merasa kejutannya kurang mengejutkan, masuk ke kamar dan mengambil bungkusan itu. Si Ibu mertua cepat-cepat ke tukang jahit untuk memendekkan celana panjang itu.

"Tolong dipotong dari bawah sekitar 3 cm," katanya pada tukang jahit. "Bisa selesai dalam beberapa menit?"

"Bisa, tapi bayarannya mahal."

"Tak jadi masalah."

Si tukang jahit bekerja ekstra. Akhirnya celana panjang itu dipendekkan. Si Ibu mertua buru-buru pulang, lalu meletakkan bungkus celana panjang di tempat semula. Ia sengaja tak memberi tahu siapa pun, karena ia pikir akan menjadi sebuah kejutan.

Sementara itu si menantu dan istrinya baru selesai makan. Selama makan, mereka membicarakan betapa tinggi perhatian si ibu mertua. Karena itu, si menantu merasa sangat bersyukur dan akan menghargai celana panjang pemberian itu.

Istrinya pun menganguk. "Kalau begitu, habis makan saya akan langsung ke pasar. Jangan bilang sama ibu ya, biar ibu lihat betapa kiat menghargai pemberiannya."

"Oke."

Maka, si istri pergi ke pasar untuk memendekkan celana panjang itu. Kepada tukang jahit langganannya, ia minta agar memotong sekitar 3 cm dari bawah. "Bisa cepat, Pak?" tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun