Mohon tunggu...
budi hatees
budi hatees Mohon Tunggu... -

Budi Hutasuhut atau Budi Hatees, lahir 3 Juni 1972 di Sipirok.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Celana Panjang, Eh, Celana Potong

15 September 2012   01:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:27 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Pulang dari toko pakaian, si Ibu diam-diam masuk ke kamar anaknya. Ia letakkan bungkus kado berisi celana panjang itu. Ia sudah menduga, menantunya yang sedang bekerja akan pulang dan akan melihat kado itu. Ia sengaja tidak bilang siapa pun untuk memberi kejutan.

Benar saja, ketika menantunya pulang, ia kaget mendapat kado. Ia sudah menduga pasti untuk dirinya. Ia pun membukanya. Ada secarik kertas di dalamnya, sepotong ucapan selamat ulang tahun. Ada tanda tangan mertuanya.

Ia senang betul. Lalu, mencoba celana panjang itu. Tapi, celana panjang itu terlalu panjang pada bagian kaki. Ujung jari kakinya tenggelam. Ia agak kecewa.

Sementara si Ibu yang sengaja duduk di ruang tamu untuk mendengar reaksi menantunya, tak mendengar apapun. Ia bangkit dan bertanya dari luar. "Sudah kau cobacelananya, menantu?"

Menantunya keluar sambil mengenakan celana yang kepanjangan itu. Si Ibu jadi sedih. "Aduuuh, kepanjangan ya," katanya. "Cepat buka, nanti ibu bawa ke tukang jahit."

"Tidak usah, Bu. Biar saya saja nanti yang bawa. terima kasih ya Bu atas kadonya."

Si Ibu agak kecewa, tapi tetap mengangguk. Si menantu masuk ke kamar dan membungkus celana panjang itu kembali. Ketika ia akan keluar kamar, istrinya pulang kerja. Istrinya seorang guru SD. "Apa itu, Bang?" tanya istrinya begitu melihat bungkusan yang dipegangnya.

"Celana dari ibu. kado ulang tahunku, tapi kepanjangan."

"Kepanjangan?" Istrinya tampak sedih. "Dipendekkan saja ya, Bang."

"Ya. Ini aku mau ke pasar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun