"Ini perlu diservis lagi kalau mau saya jual."
"Pasti. Tapi jangan terlalu murah."
"Saya beli Rp400.000."
"Tambahlah."
"Tidak cuma Rp400.000."
*
Si suami pulang sambil bersiul. Ia baru saja menjual sepedanya. Uang hasil menjual sepeda ia belikan giwang yang mirip dengan giwang istrinya. Ia bayangkan betapa senang istrinya mendapat giwang itu. Istrinya akan memakainya. Istrinya akan terlihat cantik. Istrinya juga akan terlihat tidak terlalu miskin.
Ketika ia mengetuk pintu, istrinya membuka pintu dan langsung menutup matanya. Istrinya membawanya ke dapur, lalu tiba-tiba membuka matanya. Si suami kaget saat melihat ban sepeda di depannya. Ban baru. Sangat bagus. Tapi si suami tidak tersenyum.
"Bagus kan, Mas? Aku jual giwangku yang sebelah untuk membeli ban sepeda agar Mas bisa bekerja. Aku pikir untuk apa giwang sebelah."
Si suami mendadak tertawa. Ditatapnya istrinya dalam-dalam, lalu ia menangis tersedu-sedu.
"Kenapa?" tanya istrinya.