Topik 5 : Sekolahku yanga Damai
Pada topik yang terakhir ini  fasilitator mengajak peserta didik untuk bermain peran apabila menjadi seorang kepala sekolah. Peserta diajak bermain kartu, yang terdiri dari kartu ancaman, kartu kerentanan dan kartu kapasitas. Kemudian kartu-kartu ini akan diacak dan akan di pilih oleh seorang kepala sekolah,sebagai pemangku kebijakan akan dihadapkan dengan 3 keadaan. Keadaan pertama mengambil 3 kartu dan membuka 1 kartu, kedua ambil 1 kartu dan membuka 1 kartu dan yang terkahir mengambil 1 kartu dan membuang 1 kartu. Di akhir permain jumlah kartu ancaman, kartu kerentanan akan di kalikan dan hasilnya akan di bagi dengan jumlah kartu kapasitas. Bagi kelompok yang memiliki hasil 0 (nol) berarti sekolah yang dipimpin merupakan sekolah yang damai. Dari permainan ini para peserta belajar dalam mengelola sekolah agar menjadi sekolah yang damai dengan memperbanyak kapasitas sekolah seperti melakukan kegiatan yang positif di lingkunga sekolah.
Tujuan akhirnya adalah menciptaka sekolah yang damai. Sekolah yang damai adalah sekolah yang mampu menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan mampu memotivasi peserta didik dalam belajar.
Demikianlah kegiatan diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila banyak kekurangan, baik dari penulisan maupun dari bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, kritik dan saran saya harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga artikel ini menambah khasanah keilmuan bagi para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H