Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Vonis yang Tak Terkalahkan

1 Januari 2025   22:50 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:57 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Idiot!" bentak Kobar. "Ini bukan lelucon. Seni gue punya makna dalam. Ini adalah jeritan rakyat yang muak dengan ketidakadilan."

"Masalahnya," ujar Kahar sambil mengusap dagunya, "Lo yakin orang-orang bakal paham? Kebanyakan malah selfie depan patung itu sambil ketawa."

"Kahar ada benarnya," kata Rijal. "Fenomena ini lebih ke soal hegemoni narasi. Patung lo bisa jadi simbol, tapi siapa yang menjelaskan simbol itu?"

"Gue nggak butuh penjelasan," keluh Kobar. "Gue butuh aksi."

"Kenapa nggak bikin pameran keliling?" tanya Badu. "Pakai mobil bak terbuka, muter-muter Jakarta. Biar semua orang lihat karya lo."

"Pameran keliling?" Kobar menatap Badu seolah dia baru saja mengusulkan untuk melukis dengan saus tomat.

"Eh, jangan salah," Badu melanjutkan. "Justru itu bikin seni lo lebih dekat ke masyarakat. Lo bisa tambahin suara rekaman yang bilang, 'Inilah wajah korupsi!'"

Kahar mengangguk setuju. "Betul. Dan lo bisa kasih judul: 'Vonis yang Tak Terkalahkan.' Karena sistem hukum kita selalu menang."

Kobar terdiam sejenak. Matanya menyipit, seolah merenungkan saran itu. "Ide lo nggak jelek juga, Bad. Tapi gue nggak mau cuma bikin pameran. Gue mau revolusi! Gue mau seni gue jadi simbol perlawanan!"

"Simbol perlawanan pakai patung koruptor?" Rijal mendengus. "Gue rasa, itu cukup revolusioner kalau lo juga bikin t-shirt."

"T-shirt?" Kobar mengulang kata itu seperti mantra. "Kenapa nggak? Gue bisa bikin merchandise! Patung koruptor di mug, tote bag, bahkan masker!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun