Bisa ditebak, uang pesangon menyusut dengan cepat. Semangat berbisnis Romeli pun laksana air laut surut menjauhi garis pantai. Sebelum berdarah-darah, pria tersebut menghentikan usaha.
Satu ketika Romeli menyampaikan gagasan kepada istrinya, "Yang, aku akan ngelmu!"
Mata Romlah membelalak, menampakkan pesona alami yang pernah membuat Romeli bersaing dengan banyak laki-laki dalam perebutan cinta. Bibir tipisnya setengah terbuka meluncurkan badai tiada henti, "Sekolah lagi? Untuk apa? Tabungan sudah tipis!"
"Bukan begitu."
"Sekolah gratis? Lagian, emang dengan sekolah duit bakal dateng? "
Kegusaran perempuan belum beranak itu sangat menggairahkan. Siapa pun pria akan melumatnya hingga habis. Sayang Romeli berada dalam keadaan tidak tepat.
"Aku ngelmu ke Mas Agus. Aku ... aku ingin jadi orang sakti seperti Mas Agus"
"Agus? Lagi-lagi Agus!!"
"Tapi, Yang ...."
"Mending cari kerja. Atau ngojek, dapet lima puluh ribu sehari juga gak apa-apa."
"Tapi ... tapi ...."