Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hutan Lebat dan Pemburu Soliter

17 Desember 2024   06:08 Diperbarui: 17 Desember 2024   06:08 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan lebat tempat pemburu soliter (Gambar dibuat oleh Meta AI)

Ia tak berdaya, sebab takada cukup ruang untuk menghindar dari serangan tombak bertubi-tubi.

Menggeram pasrah adalah pertahanan terakhir. Cucuran banyak darah di kepala melemahkan. Raungannya kian lemah.

"Angkat ...!!!"

Tubuhnya melayang. Tali temali yang dijalin sedemikian rupa hingga membentuk jaring perangkap mengerek tubuh rapuh.

Tubuhnya luka parah, tapi hatinya lebih luka mengingat anak-anaknya yang lapar menunggu dibawakan daging hasil buruan.

Tidak ada seorangpun tahu, dan tidak bakal pernah ada yang mengetahuinya, air mata menetes mengaliri luka.

"Beset kulitnya. Hati-hati! Di pasaran harganya mahal."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun