Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kena Tipu Daya Buaya

12 November 2024   07:15 Diperbarui: 12 November 2024   07:18 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Endra bersandar pada pokok pohon, sambil memandang aliran dan riak-riak yang sesekali menumbur bebatuan. Air mengalir terus-menerus --dalam jumlah yang sekiranya tetap-- demikian menarik perhatiannya.

Pada awalnya gemericik mengeluarkan nada-nada mono. Bertahap, suara masuk ke dalam dua telinga secara bergantian dan berirama. Menghadirkan suasana menenangkan. Puncaknya, nyanyian alam mengalun indah di dalam kepala. Membuat kelopak mata Endra perlahan menguncup.

Terdengar sebuah bisik di samping kirinya. Endra tidak terpengaruh. Sekali lagi bisik itu membuatnya menoleh dan terkejut. Sebuah pemandangan membuatnya takjub.

Seekor makhluk berbulu putih berkuping panjang berkata dengan mendesis, "Kamu sendiri?"

Endra mengucek-ucek mata. Tak percaya. Tiada manusia lain selain dirinya dan seekor kelinci yang berbicara kepadanya.

"A ... aku sendiri. Kamu bisa bicara?" 

"Ya. Semua hewan di sini bisa bahasa manusia. Mau dikenalkan dengan yang lain"

Tak sekalipun bahkan dalam pikiran paling liar ada hewan bisa berbicara. Namun, Endra senang mempunyai teman berbincang demi menghabiskan waktu.

Endra mengangkat kali mengikuti kelinci yang melompat-lompat. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan binatang bersayap. Kelinci memperkenalkan satu sama lain.

"Hai Endra, namaku Pipit."

Petualangan menyenangkan. Hidupnya bebas dari tekanan dan omelan Bu Ayu yang memekakkan telinga dan dibencinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun