Warung sederhana milik Mawi tidak serumit itu. Tempat duduk menampung kurang dari 25 orang, sehingga ia boleh disebut usaha kuliner ukuran kecil.
Menunya sederhana, gorengan serta nasi dengan olahan lauk dan sayur seperti masakan rumahan. Minumnya, tersedia kopi seduh, air mineral dalam kemasan, dan minuman es jeruk.
Maka, satu orang mampu mengatasi banyak keperluan warung, mulai dari belanja bahan dan menyiapkannya, memasak, melayani, menerima pembayaran, hingga membersihkan area setempat.
Ditunjang dengan gaya pelayanan yang sederhana. Pembeli tinggal menyebut dan menunjuk menu diinginkan. Pengunjung bisa mengambil sendiri air mineral dalam kemasan dan gorengan berikut rawitnya.
Namun, peningkatan jumlah pembeli membuat pemilik keteteran. Perkembangan tersebut membuatnya merekrut pegawai, yang tugas utamanya memasak makanan.
Beberapa pengunjung tampak lahap menyantap sepiring nasi berikut lauk dan sayur. Mungkin makanan tersedia lebih menggugah selera. Kini terlihat tampak berimbang, pengunjung warung yang minum kopi dan yang makan.
Sambil makan nasi, telur dadar pakai kecap, dan tumis kerang, saya berbincang dengan dengan pemilik warung.
"Alhamdulillah, sekarang yang makan bertambah," kata Mawi.
Bagaimana dengan beban gaji karyawan?