"Ini..., ini.... Aku tidak percaya. Bagaimana kamu...?" Hesty menghambur. Menyentuh. Mengusap. Memegang setang. Dan, ia meragukan pemandangan di depannya.
Setelah terbengkalai sekian lama di rumah orang tuanya, kini ia terlahir sebagai barang cantik. Sangat cantik pada senja merah jambu. Sore cerah yang indah. Motor bebek yang pernah menjadi kesayangannya kini berwarna merah jambu, warna kesukaannya.
"Bagaimana caranya...?"
Salim menempelkan telunjuk di bibir mungil Hesty, "Panjang ceritanya."***
Biodata:Â
Bukan cerpenis.Â
Bukan sastrawan.Â
Cuma tukang tulisÂ
di bawah pohon manggisÂ
tepi sebuah jalan Kota Bogor.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!