Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemimpin Favorit

1 Juli 2024   06:46 Diperbarui: 1 Juli 2024   06:46 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga republik ini gempar, memirsa berita sela melalui layar datar atau membaca berita mutakhir di media daring.

Sebagian warga gembira. Sisanya kecewa.

***

Malam tanpa bintang. Suara jangkrik. Kesiur angin. Lembap. Lelap.

Seorang pria mengenakan piyama buatan Perancis berjalan menjauhi bangunan utama.

Ia menuju kolam renang. Berhenti. Mengeluarkan telepon genggam. Membuang kardus ke tong sampah. Memasang kartu penyimpan data pengguna hape.

Lampu taman belakang menerangi deretan angka pada secarik kertas. Menggunakan telepon genggam poliponik tak bisa disadap, pria berwibawa itu membuka percakapan.

"Selamat malam, Pak. Apel Washington dan apel Singapura dalam dua dus bekas air mineral sudah dikirim ke alamat....... Ya, ya, ya, lapan anam, sesuai petunjuk Pak Ketua."

Hening. Kesiur angin. Lembap. Lelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun