Di sana pengemudi ojol ngopi sambil menunggu orderan. Ada dua orang. Rupa-rupanya mereka langganan kios.
Pembeli barang-barang kios adalah para pengemudi ojol, pegawai pertokoan sebelah, pelintas, dan lain-lain.
Barang yang bisa membuat kecanduan menjadi primadona. Berpengaruh penting dalam omzet penjualan sebuah kios rokok.
Harganya besar, pembeliannya pun besar. Bisa jadi menyedot bagian modal kerja yang terbanyak. Ditambah, harganya kian menanjak.
Rokok! Rokok memakan porsi modal besar, tetapi labanya amatlah tipis. Dari satu bungkus rokok terjual, profitnya kira-kira satu batang.
Perputarannya cepat, sebagian karena bisa diecer atau dijual satuan. Tiap-tiap pembeli punya alasan, kenapa lebih suka membeli rokok secara eceran.
Apa kabar aturan yang membatasi penjualan rokok ketengan?
Bu Atikah juga tidak menanyakan KTP untuk menilai, apakah konsumen cukup usia membeli rokok. Bisa jadi pelajar ikut menjadi pembeli. Siapa tahu?
Jadi rokok dengan beragam merek mesti tersedia di kios pinggir jalan. Ia menjadi daya tarik penting. Tanpanya, boleh jadi calon pembeli akan menoleh ke kios lain.Â
Selain tidak jadi beli rokok, mungkin juga tidak jadi beli barang lain yang menggoda matanya. Kios bisa sepi pembeli.