Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Sepi Pembeli Meski Ubah Warung Jadi Lebih Rapi

25 Mei 2024   09:08 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:01 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menu prasmanan dan sambal (dokumen pribadi)

Kapan renovasi dilakukan? Itulah kelebihan saya: lupa nanya!

Tentang keadaan warung setelah renovasi, saya menyampaikan kesan sebagai berikut:

  • Dengan penataan rapi, tempat lebih bagus, nyaman, dan terkesan luas.
  • Pilihan menu ditawarkan lebih beragam.
  • Rasa makanan dapat diterima oleh lidah. Buktinya, sebelum pulang saya membungkus beberapa lauk.
  • Harga terhitung wajar.
  • Pelayanan gesit dan bagus.

Jadi, masalahnya di mana? Tempat lebih bagus, makanan baik, pelayanan ramah, harga menu wajar, tetapi kok bisa lebih sepi dibanding dulu?

Mengabaikan faktor lain, seperti persaingan usaha sejenis atau penurunan daya beli konsumen, menurut saya ada suasana yang hilang.

Sebelum perubahan, saya selalu menyempatkan diri mampir ke warung sederhana itu. Kangen, tepatnya tidak bosan, dengan rasa enak dari menu disajikan (urap cikur, tumisan, paru goreng, ayam, ikan, sambal) dan suasananya.

Suasananya menyenangkan, akrab, dan bikin betah. Serasa berada di warung di lingkungan pedesaan, meskipun sejatinya ia berada di dalam kota. Atmosfer homey inilah yang terkikis setelah perubahan fisik.

Perubahan tidak selalu baik. Perubahan dimensi fisik sebuah tempat bisnis kuliner tidak menjamin peningkatan jumlah pengunjung. Bahkan bisa membuatnya menjadi lebih sepi pembeli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun