Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi Seduh Tak Diaduk

22 Mei 2024   07:08 Diperbarui: 22 Mei 2024   07:18 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi seduh tak diaduk (dokumen pribadi)

"Silakan diminum."

Rudolfo khidmat menyesap kopi. Menikmati. Tersenyum memikat. Mengangkat jempol.

Perbincangan hangat. Empat orang --Rudolfo, Vinny, Orang tua Vinny-- mendongengkan masa lalu. Ceria. Manis terasa makin manis bukan manis perusak.

Rudolfo menghabiskan larutan kopi hingga mendekati dasar cangkir. Telinganya menangkap lengkingan strereo khas klakson mobil buatan Eropa.

"Vinny, cepat buka pintu gerbang. Suamimu pulang dari kantor."

Rudolfo tersedak.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun