Kalau ingin sekadar nongkrong seperti saya yang berlama-lama cari inspirasi, tinggal pesan kopi seduh ke penjual. Atau minuman dari bubuk dalam saset yang menggantung di warung.
Harganya pun sederhana. Kopi seduh Rp4.000. Gorengan Rp1.000 per potong. Kalau ingin makan, nasi plus lauk dan sayur Rp10.000-15.000, tergantung pilihan lauk.
Dengan, misalnya, dua puluh ribu rupiah kita bisa berlama-lama melamun, ngobrol kosong, cari inspirasi menulis, mengisi perut.
Enak berlena, sebab warung sederhana itu berada di kebun singkong dengan pohon alpukat, rambutan, pisang, dan lainnya di beberapa bagian.
Tempat makan yang menyajikan suasana adem dan sejuk, jauh dari bising, dan berada di Kota Bogor bagian tengah.
Sepotong atmosfer tenang di sela-sela keruwetan kota. Suasana yang tidak mudah ditemui di tempat makan lainnya, kecuali restoran dalam Kebun Raya atau kedai di lereng gunung dan lokasi jauh lainnya.
Warung sederhana menjadi tempat favorit saya, berhubung lokasinya hanya berjarak 170 meter dari rumah.
Mawi berkisah, penjualannya cenderung meningkat selama tiga bulan setelah buka.
"Alhamdulillah. Ada peningkatan. Semakin banyak orang jajan dan berlama-lama menikmati suasana adem," kata Mawi.