Setelah minum air putih, sejenak mengistirahatkan perut kemudian mengambil salad lokal (gado-gado, asinan, atau karedok) dan buah-buahan. Itu semua untuk menambal perasaan "kurang makan" di dalam diri saya.
Menurut hemat saya, ternyata kenyang ada di dalam pikiran berdasarkan sinyal yang dikirim oleh perut. Sedangkan mulut tidak bakal mengenal kata kenyang.
Jadi, pada dasarnya boleh-boleh saja menyantap hidangan lebaran. Asal tahu diri saja. Bukankah selama sebulan Ramadan kita belajar mengendalikan nafsu?
Jangan sampai kalap menyantap opor ayam dan kawan-kawan, sehingga memicu kenaikan kadar kolesterol. Jangan sampai diberangkatkan oleh hidangan lebaran ke rumah sakit.
Waspadalah. Waspadalah. Waspadalah...!!!)*
)* Jargon yang dipopulerkan oleh Bang Napi (alm Arie Hendrosaputro) di salah satu stasiun televisi swasta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H