Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kalap Lahap Opor, Waspadai Lonjakan Kolesterol

11 April 2024   08:08 Diperbarui: 12 April 2024   09:00 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidangan lebaran, ketupat dan makanan pendampingnya. (SHUTTERSTOCK/ISMED_PHOTOGRAPHY_SS via Kompas.com)

Usai lebaran, setelah berlebihan mengonsumsi hidangan lebaran ada baiknya memeriksa keadaan kesehatan tubuh seperti tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah.

Bukan berarti sama sekali tidak boleh makan hidangan lebaran. Boleh. Tidak dilarang dan tidak ada undang-undang yang melarang menyantap hidangan lebaran, asalkan memerhatikan hal-hal berikut:

  • Membatasi konsumsi masakan mengandung lemak tinggi dan bersantan, agar kadar kolesterol tidak naik juga supaya terhindar dari masalah pencernaan.
  • Mengendalikan jumlah makanan dilahap. Jangan berlebihan apalagi kalap. Sisakan ruang di lambung untuk makanan sehat.
  • Imbangi isi piring makan dengan makanan sumber serat seperti sayur-mayur, buah, dan biji-bijian.
  • Minum air putih, daripada sirup. Air putih membantu pencernaan menggiling makanan.
  • Membendung keinginan konsumsi makanan minuman manis.
  • Tidak mager. Tetap melakukan aktivitas fisik seperti hari biasa, misalnya olahraga, agar membakar lemak.

Artinya, dalam suasana lebaran dengan segala hidangannya seyogianya tetap menjaga pola makan sehat. Makan makanan seimbang sesuai kebutuhan masing-masing individu.

Dengan itu kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan, hipertensi, peningkatan kadar gula darah, dan lonjakan kolesterol dalam tubuh dapat dihindari.

Seorang kawan baik mengatakan, kolesterol hanya angka pada lembar laporan hasil laboratorium. Maksudnya, barangkali, tidak usah mencemaskan kenaikan kolesterol.

Sesungguhnya saya tidak pernah mengkhawatirkannya. Namun beberapa kali "salah makan" telah menaikkan tekanan darah, kadar kolesterol dan trigliserida, bahkan gula darah.

Menurut berbagai situs kesehatan, dan senantiasa diingatkan oleh dokter spesialis yang rutin memeriksa saya, kenaikan kadar lemak darah dan gula darah berpotensi mengundang serangan untuk kedua kalinya.

Bagi saya, serangan stroke lagi akan menyebabkan kerusakan lebih parah. Mungkin lumpuh total. Mungkin tidak bisa bicara. Mungkin tidak bisa berpikir. Mungkin..... mungkin langsung berangkat ke alam baka.

Makanya, saya sekarang sangat memerhatikan makanan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

Tidak berarti antipati dengan makanan mengandung lemak dan bergaram serta minuman manis. Tidak alergi menyantap hidangan lebaran. Saya ikut menyantap mereka dan larut dalam suasana lebaran, tetapi lebih cermat dalam memilih dan mengatur makanan minuman dikonsumsi.

Maka ke dalam piring saya memasukkan kira-kira setengah ketupat. Lantas menambahkan rendang atau opor atau sambel goreng ati atau rawon atau soto (pilih salah satu). Mengambil kerupuk, sambal, dan menaburkan bawang goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun