Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bukan Kopi, tapi Minuman Segar Menghangatkan untuk Berbuka Puasa

25 Maret 2024   06:18 Diperbarui: 25 Maret 2024   06:39 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbuka puasa amatlah elok jika menyegarakannya, melafalkan basmallah, membaca doa berbuka, minum air atau makan kurma, lalu mendirikan salat Magrib (penjelasan lebih lengkap ada di sini).

Setelah itu baru menikmati hidangan.

Umumnya di meja makan warga Bogor terhidang menu berbuka puasa: gorengan, minuman segar (misalnya es kelapa, es timun suri), dan makanan utama.

Sedikit berbeda di rumah saya. Untuk penyegar kerongkongan adalah minuman hangat resep warisan keluarga.

Suam karena sebelumnya didinginkan setelah mendidih. Juga terasa menghangatkan berkat campuran rempah.


Minuman tersebut berisi potongan cincau hitam dan kolang-kaling (buah atep) dipotong dua.

Warna airnya kecokelatan (sepintas seperti hitam) lantaran isian cincau dan karamel.

Gula pasir dipanaskan hingga kecokelatan atau membentuk karamel, Lalu air ditambahkan. Aduk rata.

Masukkan jahe yang telah dipipihkan. Tunggu sampai air mendidih.

Kolang-kaling yang telah dikerat diimbuhkan.

Kira-kira setelah buah atep dianggap lunak, potongan dadu cincau hitam dicemplungkan.

Sebentar kemudian kuali besi boleh diangkat.

Jangan langsung diteguk, ya. Panas!

Minuman ini enak diseruput ketika suhunya panas kuku. Rasa jahe menghangatkan perut, yang kemudian menjalar ke seluruh tubuh.

Kreasi terakhir adalah menambahkan kurma pada gelas/cangkir, dengan catatan takaran gula dikurangi.

Maka minuman segar menghangatkan berisi kolang-kaling, cincau hitam, jahe, air, dan gula karamel ini ditambahkan kurma kering (jumlah sesuai selera).

Rasanya?

Lidah mencecap manis samar-samar karamel dalam larutan diimbangi oleh legitnya kurma.

Terakhir, mulut mengenyam tekstur lembut cincau dan kenyal-kenyil kolang-kaling.

Jadi minuman ini memang bukan kopi, tetapi wedang kolang-kaling cincau kurma. Minuman segar berbuka puasa berwarna kecokelatan yang menghangatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun