Kira-kira setelah buah atep dianggap lunak, potongan dadu cincau hitam dicemplungkan.
Sebentar kemudian kuali besi boleh diangkat.
Jangan langsung diteguk, ya. Panas!
Minuman ini enak diseruput ketika suhunya panas kuku. Rasa jahe menghangatkan perut, yang kemudian menjalar ke seluruh tubuh.
Kreasi terakhir adalah menambahkan kurma pada gelas/cangkir, dengan catatan takaran gula dikurangi.
Maka minuman segar menghangatkan berisi kolang-kaling, cincau hitam, jahe, air, dan gula karamel ini ditambahkan kurma kering (jumlah sesuai selera).
Rasanya?
Lidah mencecap manis samar-samar karamel dalam larutan diimbangi oleh legitnya kurma.
Terakhir, mulut mengenyam tekstur lembut cincau dan kenyal-kenyil kolang-kaling.
Jadi minuman ini memang bukan kopi, tetapi wedang kolang-kaling cincau kurma. Minuman segar berbuka puasa berwarna kecokelatan yang menghangatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H