Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Blaming, Perilaku Toksik yang Harus Disingkirkan

4 Maret 2024   07:08 Diperbarui: 9 Maret 2024   01:16 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Blaming (menyalahkan) oleh Yan Krukau dari pexels.com

Seluruh anggota tim bekerja keras siang malam menyiapkan dokumen, agar layak diterima oleh pemberi proyek. Akhirnya dokumen, landasan hukum, dan kondisi sudah cukup untuk diajukan melalui e-procurement.

Terus terang, kami selama itu melakukan "pendekatan" ke pemilik proyek dan panitia lelang. Tahu sendiri, praktik perolehan proyek dengan kolusi pada saat itu masih berlaku.

Agar mencapai keberhasilan, dokumen dan teknis penyusunan sesuai dengan aturan lelang. Paling penting: mengikuti jadwal lelang dan menggunggah dokumen lelang sebelum batas waktu berakhir.

Untuk itu telah ditunjuk satu anggota tim berpengalaman dalam mengunggah dokumen lelang ke LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik).

Sebelum berangkat mengawasi ke proyek lain di Bandung, saya menghubungi anggota tim tersebut untuk segera menggunggah dokumen lelang yang sudah lengkap. Kalau masih ada perbaikan, cukup tersedia waktu untuk unggah ulang.

Sistem penerimaan di situs adalah overwrite. Unggahan lama bisa ditimpa dan yang terbaca adalah dokumen terakhir di-upload.

Namun ia sedang bersama keluarga di rumahnya. Tidak di kantor. Anggota tim tersebut meyakinkan saya bahwa ia akan mengunggah pada pagi sebelum deadline.

Pada saatnya saya memperoleh kabar bahwa dokumen belum diunggah. Waktu pemasukan sudah tutup. Gagal ikut lelang! Gagal mendapatkan proyek!

Segera saya telepon ke anggota tim yang bertugas mengunggah dokumen.

Ternyata ia salah melihat tanggal. Sebagai ilustrasi, terakhir pemasukan dokumen adalah tanggal 1, tetapi ia membuka komputer pada tanggal 2. Itu terlambat. Sangat terlambat!

Emosi memuncak, sekaligus gemetar membayangkan kekecewaan investor yang sudah keluar uang tidak sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun