Setelah bercermin, timbul kesadaran: perut buncit! Ia tidak bisa lagi ditutup dengan alasan "sedang pakai tas pinggang".
Jika tidak dikendalikan, bisa jadi perut akan tambah lebar. Pertanyaannya, kok bisa buncit?
Mengutip keterangan sana-sini, terinformasi penyebab perut buncit pada pria antara lain:
- Kerap mengonsumsi makanan manis dan tinggi karbohidrat.Â
- Makan dengan porsi kalap.Â
- Sering ngemil.Â
- Makan terlampau malam.
- Kurang gerak atau jarang berolahraga.
- Kurang tidur. Ditambah perilaku makan tidak sehat ketika melek berlebihan pada malam hari.
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
- Tuman merokok.
- Gagal mengelola stres.
Kurang lebih hal-hal di atas membuat lingkar perut saya makin membesar.Â
Kalau mau tidak buncit atau mengatasinya, lakukan kebalikannya. Saya berusaha untuk mengecilkan lingkar perut. Menjaga pola makan sehat, makan secara teratur, rajin berolahraga, cukup tidur, tidak ngemil, dan seterusnya.
Syukurlah, akhirnya perut kempis meski tidak kembali rata, tapi lumayanlah. Saya bisa menggunakan celana lebih kecil, yakni ukuran 32 (ekuivalen lingkar 80-84 cm).Â
Agar perut tidak melar lagi, selain menjalankan upaya-upaya tersebut di atas, saya melakukan hal-hal sederhana, yaitu:
Pertama, terus memakai celana ukuran 32 sebagai salah satu alat kontrol. Jika terasa sesak, berarti perut melar.
Perlu dievaluasi, apakah ada upaya yang tidak berjalan sesuai rencana. Semisal pola makan memburuk, ngemil lagi, kurang aktivitas fisik.
Kedua, mempertahankan ukuran keliling ikat pinggang. Cara mudahnya begini, pengait gesper tetap berada di lubang yang sama pada pita fleksibel (yang biasanya terbuat dari kulit atau kain keras). Jangan sekali-kali dipindah posisi supaya longgar, sekalipun baru makan.
Tidak perlu mengganti ukuran celana dan mengubah posisi lubang untuk gesper. Itu akan menjaga lingkar perut tetap pada ukuran dikehendaki.