Datang memakai kendaraan storing (mobil untuk mengatasi unit metromini bermasalah, atau mendereknya jika mogok).
Ya, ia datang menggunakan jip dengan perangkat derek!
Sutarno melepas sandal kulit yang dipakainya di luar. Masuk ke dalam kantor cabang dengan nyeker. Ia merasa malu. Takut mengotori lantai ruangan kantor yang mentereng.
Pada zaman itu officer bank melihat orang naik Mercedes berpakaian necis membawa tas kulit, sebagai nasabah keren dan terpercaya. Berbeda dengan Sutarno yang dianggap meragukan dalam pembayaran kewajiban.
Namun setelah beberapa kali bertemu dengannya, saya merasakan adanya niat kuat membeli lahan untuk pool. Hal lain lagi adalah karakternya yang jujur apa adanya.
Singkat cerita ajuan kredit kepemilikan lahan diproses. Saya membuatkan laporan keuangan sebagai salah satu syarat. Maklum, transaksi keuangannya tidak tercatat.
Dengan jaminan usaha berjalan dan tambahan kolateral  fisik, berupa tanah akan dibeli dan beberapa unit metromini, maka saya memperjuangkan usulan pinjaman ke komite kredit.
Akhirnya kredit disetujui.
Sambil mengurus berkas-berkas dan segala macamnya, saya sampaikan kewajiban pengembalian beserta bunga yang harus dibayar setiap bulan.
Keterlambatan dapat menyebabkan konsekuensi mendapatkan teguran. Paling jelek adalah jika macet dalam pembayaran utang, pihak bank bisa membeslah (menyita) lahan dan kendaraan.
Setiap hari kerja bank Sutarno datang ke kantor cabang. Tetap dengan mengendarai mobil storing, berpakaian sederhana, dan mencopot sandal kulitnya ketika masuk ruangan.