Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sukses Turunkan Kadar Kolesterol, Begini Caranya

14 Januari 2024   07:08 Diperbarui: 15 Januari 2024   10:21 3095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil pemeriksaan kolesterol (dokumen pribadi)

Kemarin saya merasa senang. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil menggembirakan. Kadar kolesterol dan trigliserida normal.

Satu bulan lalu masih menghadapi persoalan dengan kandungan lemak dalam darah. Selama hampir setahun terakhir, membaca hasil lab membuat dokter spesialis merengut.

Meskipun wajah dokter Dewi tampak tambah cantik ketika kesal, rasanya perih juga ketika ia mewanti-wanti saya agar menjaga pola makan.

Berkali-kali hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida dalam darah berada di atas ambang batas.

Setidaknya bergantian. Satu saat kolesterol turun, tetapi trigliserida melonjak. Paling sering, tiga unsur lemak tubuh menunjukkan angka di atas nilai rujukan yang diperbolehkan secara medis.

Kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida berlomba-lomba mencapai garis terdepan. Batas yang tidak baik bagi kesehatan.

Sampai dengan pemeriksaan bulan lalu, hasil lab tidak menunjukkan perkembangan bagus. Namun hasil pemeriksaan kemarin membuat senang.

Hasil pemeriksaan laboratorium (dokumen pribadi)
Hasil pemeriksaan laboratorium (dokumen pribadi)

Padahal saya merasa tidak berlebihan melakukan diet untuk menurunkan kadar lemak tubuh.

Berpantang makan hal adalah upaya menyiksa saya. Makanan tidak boleh merupakan hidangan menggiurkan yang umumnya saya suka.

Belakangan saya tidak terlalu terpaku, kaku menerapkan pantangan secara ketat.

Maka saya melakukan diet dengan cara yang asyik bagi saya, yang penting tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.

Satu. Menghindari makanan digoreng. Bukan berarti menutup mata terhadap gorengan yang menggoda. Sesekali makan gorengan, kendati tidak setiap hari dan dalam jumlah berlebih.

Asal tahu diri saja, kalau kepingin ya makan satu atau dua potong. Jangan kalap! Lagian saya hidup dengan orang normal. Ada saja hidangan ikan atau tempe tahu goreng juga sayur dimasak tumis.

Dua. Sebanyak mungkin mengganti dengan makanan direbus dan dikukus, meski untuk itu mengorbankan rasa.

Tiga. Tidak makan daging merah dan hasil hewan (susu, telur) serta olahannya. Sesekali saja saya jajan bakso atau sarapan nasi hangat dengan telur ceplok dan kecap.

Empat. Memperbanyak konsumsi buah-buahan (bukan buah durian ya. Saya agak ngeri dengan kandungan gulanya). Buah murah tersedia di pasaran, seperti pepaya, pisang, mangga (kalau lagi musim).

Lima. Makan nasi dari beras merah sebagai sumber karbohidrat. Full, tidak dioplos dengan beras putih. Memang rasanya tidak seenak nasi putih, tapi bagaimana lagi?

Namun bila sedang jalan-jalan dan tidak menemukan nasi merah, ya apa boleh buat makan sedikit nasi putih dengan, misalnya, ikan pindang goreng dicocol sambal.

Enam. Tidak makan olahan terigu (roti, mi, kue) demi menjaga kadar trigliserida tidak meninggi.

Tujuh. Sebisa mungkin bergerak hingga berkeringat. Hampir setiap hari saya olahraga jalan kaki. Paling sedikit 3 ribu langkah.

Jadi saya melakukan diet ketat yang mungkin akan menyiksa diri. Berpantang, tetapi bisa dinikmati. Aturan makan makanan khusus bukan sebagai siksaan.

Kadang ada beberapa pantangan dilanggar, asalkan tidak berlebihan dan berkelanjutan.

***

Kemarin sengaja saya berjalan kaki menuju laboratorium RSUD Kota Bogor. Di sepanjang petualangan saya menikmat pemandangan dan bersyukur dengan menyebut nama-NYA.

Perjalanan melelahkan yang mungkin telah membakar kelebihan lemak tubuh, tetapi saya rasa bukan karena itu saja. Upaya terus menerus sebelumnya untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh telah menunjukkan hasil positif.

Akhirnya saya patut bersyukur dan gembira, membaca angka-angka hasil pemeriksaan laboratorium berada di bawah nilai rujukan.

Semoga saya mampu mempertahankannya. Disiplin menjaga pola makan dan gaya hidup sehat dengan cara tidak menyiksa.

Demikian cara saya dalam rangka menurunkan kandungan tinggi kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida. Dan ternyata berhasil. Setidaknya bagi saya.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun