Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Kelompok Kemiskinan Ekstrem, tapi Hidupnya Tak Mudah

28 November 2023   08:19 Diperbarui: 28 November 2023   08:44 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring lontong sayur Rp5 ribu (dokumen pribadi)

Bagaimana dengan air? Bagaimana dengan rutinitas membersihkan diri dan keperluan membuang hajat?

Mereka menggunakan kamar mandi/toilet umum yang berada di perkampungan jauh ke belakang.

Kalau malam-malam dingin mendadak kebelet pipis? Entahlah. Saya tidak sanggup menanyakannya.

Sedikit banyak muncul perasaan sentimental. Terpengaruh keadaan yang dihadapi oleh ibu dan anak tersebut.

Menganggap bahwa kehidupan mereka tidak mudah. Saya tidak bilang sulit, karena pada kenyataannya orang tua tunggal yang ditinggal mati oleh suaminya itu punya usaha, kendati berskala mikro.

Mereka pun tidak termasuk dalam kategori kelompok mengalami kemiskinan ekstrem.

Mungkin tidak termasuk dalam definisi United Nations 1996, bahwa kemiskinan ekstrem meliputi keadaan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, seperti:

  • Makanan.
  • Air minum bersih.
  • Sanitasi layak.
  • Kesehatan.
  • Tempat tinggal.
  • Pendidikan, dan
  • Akses informasi.

Mereka bisa makan, minum, cukup sehat, bisa menyewa tempat tinggal meski terbatas fasilitas. Anaknya bersekolah kelas 3 SD, kendati untuk pembiayaan dibantu oleh pihak mesjid setempat.

Dan pada kenyataannya mereka memiliki telepon genggam, untuk komunikasi dan sebagai sarana hiburan. Mungkin untuk mendapatkan informasi.

Saya mengetahui, penjual gorengan tersebut tidak dihitung sebagai penerima bansos. Tidak dicatat sebagai peserta program keluarga harapan (PKH).

RT atau RW setempat mendahulukan kerabatnya. Sebuah dugaan yang tidak sempat saya verifikasi kebenarannya. Keterangan itu santer terdengar dalam pembicaraan antar warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun