Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lebih Suka Kerupuk Melempem atau yang Masih Kriuk?

27 November 2023   07:25 Diperbarui: 27 November 2023   08:01 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan kerupuk utuh. Pecahan. Remahan, tapi masih baru. Kerupuk apkiran, yang harganya jauh lebih murah daripada kerupuk utuh.

Satu kaleng kotak Khong Guan mungkin akan berisi sekitar 20 keping kerupuk utuh, ekuivalen Rp100 (anggap pada tahun 1970-an harga 1 kerupuk putih Rp5). Bandingkan ini. Dengan tidak lebih dari Rp50, satu kaleng itu berisi penuh kerupuk hancuran. 

Perbandingan ini hanya ilustrasi. Saya lupa harga-harga pada saat itu.

Kerupuk patah, tak sempat mengembang, dan macam-macam ukuran tidak utuh. Warnanya pun campur: putih dan krem/agak cokelat.

Di antara hancuran ada kerupuk bantat atau tidak matang sempurna. Saya penasaran dengan bentuk dan rasanya.

Dari situlah kebiasaan makan kerupuk liat, bantat, melempem, atau tidak kriuk dimulai. Dan terus menjadi kelaziman bagi saya hingga dewasa.

Makanya pada masa sekarang pemilik warung terheran-heran, melihat saya mengambil kerupuk melempem yang seharusnya diretur daripada kerupuk masih baru.

Saya tidak begitu nyaman dengan bunyi kriuk kerupuk kala digigit.

Kalau mendapatkan kerupuk kriuk, saya akan mencelupnya terlebih dahulu ke dalam kuah soto atau bakso. Atau sejenak dikipas-kipaskan agar sedikit layu.

Namun sekarang saya tidak melakukan lagi kebiasaan menyantap kerupuk melempem, karena:

  • Kini tidak pernah menemukan kerupuk hancuran, atau belum menjumpai pabriknya dengan kemungkinan mendapatkan kerupuk apkiran.
  • Di warung-warung sudah jarang ada kerupuk lewat waktu. Kalaupun ada, terlalu kadaluarsa. Misalnya lebih dari 3 hari. Minyaknya terasa tengik.
  • Sepertinya gigi sudah rapuh. Bukan berarti merasa sepuh, tetapi sayang bila patah akibat menggigit sesuatu yang liat.
  • Mengandung risiko kesehatan bagi saya.

Berpengaruh terhadap kesehatan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun