Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerja Nyata Hadapi Permasalahan di Jakarta, Bukan Menata Kata

21 Juni 2023   17:08 Diperbarui: 21 Juni 2023   17:25 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar transportasi umum di Jakarta oleh iqbal nuril anwar dari Pixabay

Jarak Kota Bogor ke Jakarta adalah 60 km. Tepatnya 58,8 km melalui tol Jagorawi, kata Google Maps. Itu kalau berangkat dari Baranangsiang Bogor menuju jalan Sultan Agung Jakarta. 

Berjarak kurang dari 40 km, apabila lewat Parung menuju Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ceritanya lain lagi jika melewati Ralan Raya Bogor.

Dari Kota Hujan menuju Jakarta terdapat beberapa alternatif jalan bisa ditempuh. Tergantung wilayah mana yang dituju, waktu dimiliki, dan moda transportasi dipilih.

Saya kira Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan sarana angkutan massal tercepat. Sampai stasiun tujuan, ya! Lebih dari itu, perlu angkutan lagi dengan waktu berbeda.

Kota Metropolitan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Depok, Bogor, Bekasi) dan Provinsi Banten (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang). Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta memang luas.

Mengutip dari laman Jakarta.go.id luasnya adalah 662,33 km persegi. Meliputi 5 kotamadya (Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan) dan 1 Kabupaten Admistratif Kepulauan Seribu. Kemudian Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,sampai dengan tahun 2022 populasi Jakarta mencapai 10,6 juta jiwa.

Maka luas wilayah dan jumlah penduduk mengukuhkan ibu kota negara sebagai kota terbesar di Indonesia. Selain menjadi tempat berinteraksinya aneka kebudayaan dan kegiatan politik, di dalamnya menggeliat beragam pusat bisnis penting.

Daya tarik itu menyeret saya menghampiri ke Jakarta pada tahun 1991, taklama setelah menamatkan sekolah. Ceritanya, ikut cari makan di perputaran ekonomi terbesar se Indonesia.

Kantor pertama adalah sebuah cabang dari perusahaan swasta nasional bidang jasa keuangan, berada di daerah Lebak Bulus. Untuk mencapainya, setiap hari kerja berangkat dari dan pulang ke Bogor naik kendaraan umum. Bukan bus atau beli tiket KRL.

Bus kecil seukuran Kopaja71, eh, Kopaja atau Metromini, melalui Parung bergerak super lelet. Ngetem dan berjalan lambat berkali-kali berhenti demi mengambil penumpang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun