Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sisi Gelap dari Penjualan Jamu yang Harus Ditertibkan

13 Juni 2023   06:08 Diperbarui: 13 Juni 2023   06:19 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu sempat punya langganan, beli dari Mbok Jamu Gendong.

Ia membawa racikan jamu dalam botol. Beras kencur, kunyit asam, pahitan, pereda batuk, cabe lempuyang, galian singset, sehat lelaki, dan lainnya.

Sayang sekali, beliau wafat ditabrak KRL. Jadilah sekarang saya jarang minum jamu.

Sesekali, kalau sempat, mampir ke warung tenda atau kios permanen penyedia aneka jamu seduh. Di tempat tersebut kita dapat memesan jamu diracik pakai telur (dengan pilihan telur ayam kampung atau telur bebek) dan minuman anggur kesehatan.

Nah, minuman anggur inilah yang kerap disalahgunakan oleh sementara orang.

Mereka membeli anggur yang disebut In**sa**, Ko**s**, Or**** t*a. Tidak di botol, tetapi dikemas dalam plastik bening.

Alkisah pembeli menuangkan minuman dalam plastik isi ke dalam gelas. Bersama teman-temannya menikmati minuman beralkohol di taman kota atau tempat mereka nongkrong

Menenggak minuman beralkohol lalu terbahak-bahak. Mulut mereka mengeluarkan bau naga ke dinginnya malam.

Jadi sebagian orang datang ke gerai jamu bukan menikmati ramuan menyehatkan, tetapi membeli minuman anggur yang memiliki kandungan alkohol.

Berapa persen? Saya belum tahu.

Katanya untuk menumbuhkan semangat dan menghangatkan badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun