Mereka titip kepada Sidin agar membelikan makanan. Mengongkosi sedikit persen sebagai pengganti tenaga dan bensin.
Jauh sebelum waktu sahur dan berbuka, Sidin berangkat membeli makanan.
"Biar gak kehabisan pilihan," katanya.
Jadi, kelancaran konsumsi selama bulan puasa terpenuhi. Aman. Sidin Bisa diandalkan.
Pada satu hari di pertengahan bulan Ramadan, seperti biasa Sidin bertanya ke teman-temannya.
"Mau makan apa?"
Setelah dengan detail Sidin menulis pesanan ia terbang bersama motor matiknya.
Sidin yang rajin puasa, baik hati, tidak sombong, dan ikhlas menolong teman-temannya.
Sementara itu tiga orang tertinggal menjerang air. Menyeduh kopi. Duduk di halaman belakang. Rongga mulut meniupkan asap putih ke langit. Masing-masing dua tiga batang. Lumayan.
Sidin tiba. Membagikan bungkus makanan sesuai pesanan.
Belum sempat cuci tangan mereka meraup nasi, mencubit sambal, memotong lauk, dan menjumput sayur. Memasukkan ke dalam mulut menganga.