Saya menjelaskan bahwa ini keripik titipan orang jauh. Tidak perlu membayarnya. Dengan keterangan itu barulah ia mau menerima. Mengucapkan terima kasih. Matanya mengarah ke tempat lain. Tambah bikin kesel!
Ia mengeluarkan uang. Meraba lembaran merah paling atas dan menunjukkan ke saya, "ini bener ya uang seratus ribu?"
"......???"
"Tadi ada yang belanja gak mau terima kembalian. Katanya uangnya pas, tapi saya ragu?"
"Benar. Itu lembaran seratus ribu."
Rupa-rupanya penjual masker itu tidak bisa melihat. Kacamata digunakan hanya untuk kamuflase.
Pria berasal dari Sumatera Barat itu menerangkan, sudah dua tahun tidak bisa melihat. Saraf penglihatan terganggu akibat katarak, meski telah dioperasi.
Deg! Mendadak saya lemas. Mata terasa hangat. Untung tidak ada orang lain.
Pria bernama Kamal itu berjualan masker, kaos kaki, topi, jas hujan demi menghidupi istri berikut anak sulung usia SMP dan bungsu 5 tahun.