Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hobi Suami ke Bengkel, Apa yang Salah?

19 September 2022   08:28 Diperbarui: 19 September 2022   12:35 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar bengkel malam oleh kampfmonchichi dari pixabay.com

Tetapi kenapa pergi ke bengkel mesti di malam hari? Tidak bisakah pada akhir pekan? Atau di siang hari?

Jawaban "ya" yang hampa mengambang di dalam kepala. Berhenti di ujung tenggorokan setelah suaminya meminta izin.

"Aku pergi dulu ya, Mah."

Keterasingan berkecambah ketika lelaki itu menyelesaikan suapan terakhirnya. Tidak seperti biasanya, malam itu ia hanya mengambil sedikit nasi, seciduk kuah dan isinya. Padahal rawon merupakan masakan kesukaannya.

Sang istri merasa, pikiran suaminya tidak sepenuhnya berada di meja makan. Dengan hati-hati wanita menawan itu bertanya.

"Papah masuk angin? Atau masakan mamah kurang enak?"

"Tak masalah. Papah hanya akan pergi ke bengkel."

"Bengkel? Sudah malam, kan! Apa..."

"Ada. Cuma ada satu di kota ini. Papah mesti segera ke sana."

"Tapi...."

"Mamah tahu kan kalau Papah sudah menyukai sesuatu?"

Sang istri terdiam. Merenungkan kejadian pertengkaran yang dulu-dulu, ketika suaminya larut dalam satu kesukaan. Tidak kenal waktu bila berkaitan dengan urusan hobi.

Ia akhirnya mengalah demi hobi Suami. Terpenting kesibukan akan hobi membuat suaminya tidak memikirkan hobi paling mencemaskan, yaitu memelihara wanita lain.

Sedikit banyak, kepergian suaminya membuat sang wanita merasa terabaikan.

Dalam perjalanan berumah-tangga, hobi suaminya kerap berganti sesuai dengan tingkat kejenuhan.

Satu waktu, menyenangi kegiatan memancing. Teman-temannya gowes, ia pun beralih menyukai acara bersepeda santai ramai-ramai. Ketika musim olahraga futsal, ia turut berkeringat di lapangan sampai malam hari sepulangnya dari kantor.

Kali ini ia ke bengkel. Hobi utak-atik mobil mulai menjalari jiwanya. Bisa jadi terpengaruh teman-temannya.

Tetapi kenapa pergi ke bengkel mesti di malam hari? Tidak bisakah pada akhir pekan? Atau siang hari?

Pertanyaan demi pertanyaan bergelombang. Menghantam benak sang istri.

Tapi ya sudahlah. Sekali lagi, lebih baik suaminya menyalurkan hobi kepada hal positif. Daripada keganjenan dengan hobi memelihara makhluk yang namanya wanita pilihan lain. Amit-amit jabang bayi!

Rabu malam pekan berikutnya, suaminya pergi lagi dengan meninggalkan keheranan di meja makan. Demikian pada minggu berikutnya. Berikutnya. Berikutnya. Berikutnya. Dan berikutnya.

Telah enam bulan sang istri mempertanyakan keberangkatan sang suami ke bengkel setiap minggu. Silang pendapat demi silang pendapat tidak menyurutkan hobi suami pergi ke bengkel setiap Rabu malam.

Kesabaran tentu ada simpulnya. Kekesalan sang istri memuncak. Rasa penasaran bergelung-gelung di dalam benak.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, pada suatu Rabu malam yang berbintang sang istri membuntuti suaminya dengan diam-diam. Menguntit dalam jarak tertentu agar tidak diketahui.

Pada satu titik suaminya berbelok ke kanan, berhenti di depan sebuah bangunan untuk memarkirkan mobilnya.

Membuka pintu. Mengamankan pintu dengan kunci remote. Melangkahkan kaki ke sebuah ruangan setelah memberikan uang kepada penjaga pintu berwarna pink.

Sang istri berhenti. Menyaksikan dengan rinci seluruh rangkaian pergerakan suaminya. Kemudian matanya yang bintang menatap kepala bangunan. Sebuah kotak bercahaya menerangkan tujuan: BENGKEL Night Park.

Setelah memarkir kendaraan di tempat dirasa aman, kendati agak jauh, ia pun menuju pintu pink dengan bimbang dan ragu.

Penjaga berkostum serba hitam segera berdiri dan menyodorkan sesuatu dengan takzim.

"Welcome drink. Free Margarita!"

Dari dalam berdentam ketukan musik dansa berirama cepat bersama seruan-seruan gembira.

Pada daun pintu berwarna pink yang terbuka menempel poster berdesain artistik bertuliskan: LADIES NITE.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun