Dengan pengalaman singkat di atas, paling tidak saya melihat relawan politik sebagai:
- Salah satu bentuk partisipasi politik spontan dari kelompok masyarakat.
- Biaya operasional Tim Relawan murni berasal dari kantong warga pribadi, bukan dari kandidat dan partai.
- Inisiatif pembentukan tumbuh dari bawah, bukan wujud dari strategi elite politik.
- Muncul sebagai reaksi warga terhadap kelambanan pengurus partai pengusung.
- Relawan tidak mengharapkan imbalan, penghargaan, maupun jabatan sebagai timbal balik atas "jasa-jasa" yang telah dilakukan, selain dari keberhasilan "jagoannya" meraih jabatan publik.
Begitu pemahaman relawan politik versi saya: murni gerakan dari bawah, sumber biaya sendiri, dan tidak berharap imbalan pun jabatan.Â
Tidak ada pertukaran politik.
Itu 18 tahun lalu. Entah sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!