Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbuat Kebajikan agar Hidup Lebih Baik

24 Juli 2022   05:59 Diperbarui: 24 Juli 2022   10:20 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penderita stroke menunggu pemeriksaan dokter (dokumen pribadi)

Dengan kata lain, selama dua puluh delapan tahun mau tidak mau, suka tidak suka, saya berhadapan dengan perubahan-perubahan. Bisa perubahan ke arah lebih atau, sebaliknya, tidak selalu baik. Tidak baik artinya tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan semula.

Kegiatan usaha belakangan terkait dengan pembangunan fisik. Umumnya mengerjakan proyek pemerintah. Ternyata pekerjaan di bidang ini paling menyita banyak waktu, konsentrasi, pikiran, dan tenaga.

Namun aktivis fisik dan pikiran seketika berhenti pada akhir tahun 2018, ketika semua rencana belum sepenuhnya terwujud.

Refleksi

Nyaris dua tahun pertama setelah itu saya merasa "habis". Tidak berdaya. Hanya bisa menyalahkan keadaan (tanpa sadar juga menyalahkan Tuhan). Perenungan mendalam akhirnya memutar ulang kilas balik kehidupan sebelum ketidakberdayaan, yaitu;

Menyakiti orang lain. Perjalanan dalam rangka meraih kejayaan menyebabkan orang lain tersakiti, disadari atau tidak. Misalnya, ketika memanjat tangga karier mungkin saja saya menginjak kepala orang. Atau dalam proyek, terlalu perhitungan demi memupuk laba, dengan mengabaikan orang-orang yang ingin merasakan uang proyek.

Tidak berbuat kebajikan. Selama masa itu pula, saya melupakan untuk berbuat kebajikan kepada sesama makhluk. Umpamanya, menebang pohon tanpa menggantinya demi lahan proyek. Membuat sumur lebih dari 60 meter untuk kepentingan proyek, yang berpotensi menyurutkan sumur-sumur warga.

Membayar Hutang Perbuatan

Contoh-contoh di atas merupakan setetes perilaku, dari samudera perbuatan buruk yang takkan cukup diceritakan di sini.

Saya patut mengucapkan syukur, masih diberi peringatan oleh sang Pemilik Kehidupan. Coba dalam keadaan sehat tiba-tiba dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatan buruk?

Oleh karena itu, sekarang, fokus pikiran dan pekerjaan, jika ada, adalah berbuat kebajikan demi membayar hutang perbuatan, yang entah jumlahnya berapa.

Tidak perlu menghitung berapa atau jangka waktu pelunasan, paling pokok adalah melakukan kebaikan dengan tidak mengulangi keburukan-keburukan.

Saya percaya, berbuat kebajikan bagi sesama makhluk tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi menghadirkan kebaikan untuk anak-cucu kelak di waktu yang saya tidak pernah tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun