Adalah sangat penting membayar hutang perbuatan buruk yang tidak kita tahu jumlahnya, dengan berbuat kebajikan. Jangan tanya: sampai kapan selesainya?
Saat mengendarai kendaraan lawas, beberapa kali bertemu dengan mobil sejenis. Pengemudinya melambaikan tangan. Tersenyum. Saya pun membalas dengan santun.
Berikutnya, saya jadi kerap melihat atau bertemu mobil yang sudah tidak diproduksi lagi itu. Pengamatan terhadap kendaraan sekarakter menjadi lebih awas, bisa jadi sebab memiliki "nasib" sama: kuno yang antik dan jarang ada di jalanan.
Kelak kesamaan hobi terhadap kendaraan unik itu melahirkan sebuah komunitas penggemar. Ikatan yang terbentuk secara alami karena ada kesukaan sama, keinginan serupa, tujuan sebangun. Atau sebab karakteristik yang sekeadaan.
Faktor kepentingan komunal pula yang kemudian menubuhkan komunitas. Sebuah klub penggemar mobil Volkswagen dengan mesin berpendingin udara. Bukan VW keluaran baru seperti yang kita kenal belakangan ini.
Perubahan
Menjadi ketua komunitas otomotif tidak lama. Memang masa jabatan hanya untuk dua tahun. Saya menolak suara anggota agar melanjutkan kepengurusan.
Posisi sebagai pegawai baru pada sebuah perusahaan di Jakarta, bakal membuat tidak fokus mengurus komunitas. Kesibukan bertambah, seiring dengan kepindahan kerja ke perusahaan induk dari beberapa entitas usaha. Maklum, pada usia produktif bersemangat membangun kejayaan pribadi.
Pindah lagi. Di perusahaan terakhir bisa "nyambi" membangun usaha sendiri, misalnya menjadi konsultan bisnis kuliner dan usaha pengadaan barang.
Pungkasan karier, maka pada tahun-tahun terakhir fokus kepada usaha pengadaan barang dan jasa, khususnya di bidang konstruksi.