Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penjualan di Warung Ini Meningkat Berkat e-Delivery

16 Juni 2022   17:58 Diperbarui: 16 Juni 2022   18:00 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir, menyeruput kopi sambil ngobrol dengan Bu Miskem, pemilik warung gado-gado Mba I. Oh ya, rupanya "Mba I" merek dagang, berasal dari sebutan orang sekitar yang berarti mbah'e.

Bu Miskem, pemilik warung gado-gado Mbak I (dokumen pribadi)
Bu Miskem, pemilik warung gado-gado Mbak I (dokumen pribadi)

Bu Miskem mengisahkan, sebelum ini warung di halaman rumahnya itu sepi. Baru setahun terakhir ia mendaftarkan outlet-nya ke aplikasi penyedia jasa pesan-antar makanan.

Terlihat stiker tiga perusahaan jasa e-Delivery terbesar di Indonesia menempel pada kaca etalase.

Bukan Bu Miskem yang melamar menjadi merchant, tetapi anaknya. Putranya lebih familiar dengan dunia digital. Bu Miskem cuma "mencet-mencet" HP ketika menerima pesanan. Hasil penjualan secara daring masuk ke dompet digital.

Jadi pendaftaran merchant dan rekening adalah urusan putranya, yang berprofesi sebagai pengemudi ojol.

Rata-rata penjualan harian melalui e-Delivery sekitar 10 pemesanan, dengan tren menaik. Pada akhir pekan meningkat dua hingga tiga kali lipat. Tak jarang satu konsumen memesan lebih dari satu item. Bisa lima bungkus sekaligus.

Berbeda dengan pelanggan dine-in dan take-away. Umumnya pembeli semacam ini berasal dari tetangga sekitar dan pelintas seperti saya.

Tidak banyak. Rata-rata kurang dari lima pembeli dalam sehari. Ditambah satu dua tetangga nongkrong.

Berbeda dengan warung serupa, yang berjarak 100-150 meter, di tepi jalan ramai dilalui orang. Satu ketika saya sempat melihat 3-4 sepeda motor parkir, sementara pengendaranya menyantap gado-gado. Itu dalam satu momen. Selama buka, diperkirakan, warung pinggir jalan itu dikunjungi lebih dari 15 pembeli.

Dengan kata lain, meskipun terpencil di dalam gang sempit, warung sederhana itu menjual lebih banyak via daring, dibanding pesanan di tempat. Penjualan meningkat berkat penggunaan aplikasi pesan-antar makanan (e-Delivery). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun